Moslem World

Moslem World
The Symbol of Single Moslem Ummah

DUNIA REMAJA




Ketika sekularisme sebagai akar dari kapitalisme mencengkram dunia, maka kerusakkan demi kerusakkan yang terjadi, mengancam generasi masa depan. Empat juta remaja putri dilaporkan telah lakukan aborsi, menunjukkan buah dari sistem kehidupan rusak yang diterapkan saat ini, yakni sistem kapitalisme yang berakar dari pandangan sekuler, memisahkan dien dari kehidupan. Ketika kerusakkan itu tampak dan sangat jelas sebagai buah dari rusaknya sistem yang ada, serta telah mengancam masa depan anak-anak negeri ini, para aktivis sekuler seolah bak pahlawan memberikan solusi palsu ala kapitalis. Mereka mengungkap realitas kerusakkan ini sembari menyembunyikan pangkal penyebab utamanya.

Mengutip dari detikHealth, bahwa 1 dari 5 orang di Asia dan Pasifik berusia kurang dari 15 tahun, dan tak sedikit dari remaja ini telah melakukan hubungan seksual pertama kali sebelum usia 15 tahun. 

Dilaporkan 10 persen dari remaja yang melakukan hubungan seks sebelum usia 15 tahun berkontribusi pada kehamilan remaja yang tidak diinginkan. Tentu saja, ini merupakan tindakan perzinaan, karena di dalam sistem sekuler, remaja dilarang menikah, sementara para pengumbar nafsu birahi terus disajikan.

"Setidaknya 2,2 hingga 4 juta remaja putri telah melakukan aborsi yang tidak aman setiap tahun di negara-negara berkembang," jelas Alejandra Trossero, Program Director IPPF (International Planned Parenthood Federation) East & South East Asia and Oceania Region, dalam acara Journalist Workshop di Hotel Santika, Yogyakarta, Selasa (18/10/2011).

DetikHealth juga menyebtukan, bahwa hal ini sangat memprihatinkan, karena Alejandra menjelaskan remaja putri usia kurang dari 16 tahun memilliki risiko 4 kali lipat lebih besar mengalami maternal death (kematian saat kehamilan, persalinan dan pasca persalinan) dibandingkan dengan perempuan usia 20-an tahun.

Namun, lagi-lagi solusi yang ditawarkan serta kampanye busuk untuk berupaya "menghalalkan" aborsi ini terus dilakukan. Bukannya, memberikan solusi benar, serta menghentikan sistem rusak yang menimbulkan maraknya perzinaan ini, malah yang ada sebaliknya.

"Pada dasarnya, aborsi adalah prosedur kesehatan yang sangat aman bila dilakukan oleh petugas kesehatan yang profesional dengan menggunakan metode yang aman, efektif dan steril," seperti ditulis detikHealt saat memberitakan masalah ini.

"Tetapi stigma, kemiskinan dan larangan hukum membuat banyak perempuan muda yang mengalami kehamilan tak diinginkan melakukan aborsi yang tidak aman dan berisiko kematian," tulis lanjutannya.

"Tak hanya pada remaja, 1 dari 5 kehamilan di Asia juga berakhir dengan aborsi dan hampir 2 pertiganya dilakukan dengan tidak aman. Secara keseluruhan, 21 juta aborsi tak aman terjadi di seluruh dunia dan 3,13 juta diantaranya terjadi di wilayah East & South East Asia and Oceania Region (ESEAOR)."

Melihat judul laporan tentang hal ini, "4 Juta Remaja Putri Lakukan Aborsi Tak Aman" seolah-olah aborsi tak aman bermasalah, sementara aborsi aman bermasalah, padahal aborsi itu sendiri bermasalah, termasuk penyebabnya, yakni perzinaan, merupakan pangkal masalanya.

Kita dapat melihat, seolah-olah aborsi tidak aman itulah yang berbahaya, sementara aborsi yang aman maka sah-sah saja. Padahal, pangkalnya justru, interaksi pergaulan bebas akibat buah dari sistem kehidupan sekuler dari berbagai lini inilah yang sejak awal tidak aman dan sangat rusak.

Lagi-lagi, persoalan aborsi akibat perzinaan yang merebak di kalangan remaja ini, seolah-olah berbicara bahwa aborsi merupakan hal yang sah untuk mengatasi persoalan yang mereka sebut 'kehamilan tak diinginkan' yang nyatanya adalah hasil perzinaan, asal dilakukan oleh petugas kesehatan.

Inilah, lagi-lagi solusi busuk penuh kepalsuan untuk menutupi realitas kerusakkan sistem kapitalis sekuler yang ditancapkan di negeri ini. Selain berbagai kampanye bak 'pahlawan' untuk menawarkan solusi palsu tersebut, beberapa kalangan juga telah menyisipkan kurikulum ala kapitalis sekuler di bawah judul "Kesehatan Reproduksi Remaja" yang telah disisipkan di beberapa mata pelajaran di sekolah.

Bukannya membahas tentang sistem pergaulan dalam Islam, agar para remaja bergaul sehat sesuai syariah, malah disampaikan tentang materi KKR ini? Sebut saja, materi pengenalan KKR serta tentang pengetahuan agar tidak terjadi kehamilan, telah disampaikan kepada anak-anak pelajar usia SMP. Untuk kepentingan apa generasi usia SMP dibekali tentang alat kontrasepsi tersebut, padahal mereka belum menikah?

Belum lagi materi-materi lainnya serta sistem lainnya yang diberikan kepada usia yang sama, terkadang memberikan kesempatan sehingga mampu memicu gejolak syahwat, seperti pakaian yang mengumbar aurat, sistem pembelajaran campur baur, atau materi pembelajaran internet, sementara pihak terkait belum mampu menghentikan arus negatif seperti konten-konten maksiyat di dalamnya.

Sementara di dalam kehidupan, tanpa merasa bersalah, acara-acara televisi, baik musik, sinema, reality show, serta kontes-kontes cenderung sekuler dan mengabaikan Islam, serta menyajikan pola kehidupan Barat, seperti mengumbar aurat, campur baur, dan tindakan buruk lainnya terus menyerus disajikan di tengah-tengah keluarga kita, menyerang generasi kita. Acara televisi kini seolah telah menjadi guru sesungguhnya bagi sebagian generasi.

Bagaimanapun juga, banyaknya remaja puteri yang melakukan aborsi, sebagai buah dari pergaulan bebas, adalah buah nyata dari kerusakkan sistem sekuler kapitalisme yang diterapkan di berbagai lini di berbagai negeri. Kerusakkan ini akan terus meningkat, jika kaum Muslim tidak bersegera kembali kepada tatanan syariah yang memberikan solusi tuntas, sehat, aman tentang pergaulan.

Umat tidak membutuhkan solusi palsu yang senantiasa ditawarkan oleh para "aktivis" sekuler liberal, namun umat hanya membutuhkan solusi Islam untuk menuntaskan masalah ini.

Sudah saatnya, kaum Muslim bahu membahu mengenyahkan sistem sekulerisme, pemisahan Islam dari kehidupan, sebagai pangkal utama segala persoalan yang terjadi hari ini. Kini saatnya, kaum Muslim menerapkan syariah di bawah naungan Khilafah yang akan menyelamatkan generasi masa depan dan menyejahterakan dunia. Insya Allah, semakin dekat.